berbagi cinta & makna

berbagi, berlari, hingga ajal menjemput diri

Behind the Scene Rampungnya Disertasi

Kali ini lagi pengin cerita saja, apa yang terjadi di balik jilidan disertasi yang kudu dipertahankan di sidang para penguji yang terhormat itu.

Ini by experience aja sih, bukan yang ngilmiah. Tapi siapa tahu ada gunanya buat teman2 yang lagi berjibaku nulis TA. Entah itu skripsi, thesiss, atau disertasi.

Jadi, apa saja yang dilakukan biar disertasi cepat kelar? Pertama, ya tentu betulin disertasi sesuai masukan pembimbing. Sesegera mungkin. Ada kalanya sih don’t know what to do. Puyeeng banyak nian yang dicoret tapi nggak ngerti musti gimana betulinnya. Nah kalau mentok gini, cari teman senasib dan ajak diskusi. Biasanya akan ada ide baru. Masih mentok juga, datang ke perpustakaan, oflen maupun oflen. Kadang juga jadi dapat ide baru.

Kedua, banyak berbuat kebaikan pasa orang lain, lalu minta didoakan. Apa saja lah. Nanam saham kebaikan dulu yang penting. Minta doakannya nggak harus. Tapi jika masih ada orangtua/mertua dan suami/istri serta anak-anak, minta doa dari mereka mah harus. Sukur2 sambil kita bisa ngasih sesuatu buat hadiah.

Ketiga, banyak bersedekah. Ini pakai ilminya ust YM lah. Kalau kita punya hajat dan ingin lancar, kudu banyak sedekahnya. Dimana saja, dan sering. Soal jumlah tentu menyesuaikan kemampuan. Insya Allah urusan kita dimudahkan.

Ketiga, jika mau menghadap penguji juga kudu banyak2 berdoa. Musti dijampe2 dulu tuh biar hati beliau melunak dan cepat di-acc trus ditandatangan. Doanya kayak mana? Sebisanya saja. Tapi mau pakai doa Nabi Daud yang ini juga boleh saja.

Keempat, jika akan presentasi, kita juga berdoa secara khusus. Doa Nabi Daud yang lain boleh. Mau pakai doa nabi Musa yang ada di Quran juga boleh. Yang ini: Rabbish rohli sodrii wayassirlii amrii yafqohu qoulii. [Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”] (QS. Thoha: 25-28)

Biar kita nggak grogi habis terus lancar menjawab pertanyaan penguji yang kadang bikin jebakan betmen πŸ˜›

Kelima, saat konsultasi dengan pembimbing, jika memungkinkan ajak seorang teman. Paling enak sih yang senasib sama-sama lagi nulis TA juga. Fungsinya apa? Banyak. Yang jelas buat teman ngobrol selama menunggu giliran, apalagi jadwal bimbingan kan suka diubah mendadak tuh jamnya. Bete banget kalau sendirian. Selain itu, adanya teman juga bisa menjadi telinga ke3 dan 4 kita. Namanya lagi ngadep, kadang kita jadi gak fokus menyimak penjelasan promotor. Hang gitu saking cemasnya. Nah teman kita bisa meluruskan atau menambahkan. Fungsi yang lain, ya biar kita nggak (terlalu) diomelin andai salah, karena ada orang lain πŸ˜€

Keenam, ini penting banget. Cari sparing partner yang sama-sama sedang berjuang menyusun TA. Nggak harus sekelas, seprodi atau selifting. Berjuang sendirian itu bahaya, cenderung melenakan. Kalau ada teman, kita bisa berbagi semangat dan saling mengingatkan.

Itu sementara. Semoga berguna ya πŸ™‚

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Information

This entry was posted on Januari 24, 2018 by in Curahan Hati, inspirasi and tagged , , .

Navigasi

Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang pos baru melalui surat elektronik.

Bergabung dengan 5.679 pelanggan lain

My Posts

%d blogger menyukai ini: